Selasa, 07 Februari 2017




Cerpenku

Kisahku

Judul Cerpen Kisahku
Cerpen Karangan: Mochammad Rassya Al-Ghifari
Kategori: Pribadiku
Lolos moderasi pada: 31 January 2017
Pagi itu aku berusaha mencari pekerjaan untuk biaya hidup aku. Namun ternyata tidak semudah yang aku bayangkan, kepanasan, kehujanan aku lewati semua itu agar aku bisa mendapat pekerjaan. Terkadang interview yang ditanyakan seakan merendahkan aku seakan aku tak mampu melakukannya. Ketika aku sudah mulai putus asa dan lelah untuk mencari kerja, akhirnya aku dapat panggilan kerja. Disitu aku merasa senang dan berjanji pada diri aku sendiri “apa pun yang terjadi kalau aku sudah masuk kerja aku akan bertahan dan keluar kalau aku sudah punya usaha atau dikeluarin”.
Akhirnya aku masuk karja.
Pagi itu cuaca sangat cerah. untuk pertama kalinya aku masuk kerja sendirian. gak kenal satu orang pun di sana. Kulangkahkan kakiku untuk masuk di perusahaan terbesar. Awalnya aku kira tempat itu hanya perusahaan biasa ternyata aku salah prusahaan yang aku dapat itu perusahaan terbesar di INDONESIA.
Awal aku masuk aku bingung mau ngapain karena aku disuruh tunggu di pos satpam untuk panggilan. Aku benar-benar bingung tapi aku hanya berdoa semoga semua lancar. Karyawan yang bekerja di situ mereka godain aku dan memperhatikan aku, membuat aku malu dan kebingungan. Tapi itu semua berubah jadi canda tawa dari mereka. Namun ada satu laki-laki yang sangat memperhatikan aku, tampa berkedip membuat aku merasa kalau wajah aku ini aneh atau rambut aku yang berantakan. Awalan yang baik mereka semua menyambut aku dengan baik karena aku berikan mereka senyuman karena aku gak bisa terlalu banyak bicara jadi aku berikan senyuman, dan mereka menyambut itu dengan ramah.
Aku kira pekerjaannya mudah ternyata sulit baru 2 hari bekerja rasanya aku mau keluar tapi ternyata ada laki-laki yang buat aku bertahan memberikan aku semangat kerja bantuin pekerjaan aku, sumpah aku senang bangeeet.
Hari berlalu semakin dekat aku bersamanya. dia selalu membantu kesulitan aku, apa pun yang terjadi sama aku dia selalu ada buat aku.
Cinta aku dan dia pun begitu dalam semua aku berikan kepadanya, begitu pun dia sangat mencintai aku. Kota pelabuhan cinta kita adalah kota Monas karrna setiap kali kita berpacaran aku dan dia pergi ke sana. Hari kasih sayang/valantine, tahun baru, 17 agustus, aku dan dia ada di sana, canda tawa selalu saja ada ketika kita bersama. Cuek, gokil, konyol, itulah sikap kita berdua. Hari-hari kami sangat menyenangkan. Namun semua tak bisa lagi kita lalui, hal tersebut karena aku dan dia sudah berakhir.
Memang aku yang salah dan aku juga jahat karena mempermainkan dia. Tapi jujur aku sayang dia, aku ingin selalu bersamanya, aku tidak jujur kalau aku sudah punya pasangan dan dia pun balas semua dengan kedustaannya. Tapi firasat aku sudah ada dan aku tau ini akan terjadi.
Saat itu tanggal 17 agustus kita di monas tampak ramai dan padat, kau ajak aku pergi ke tempat lain untuk bercinta namun aku menolaknya, tapi kau memaksa dengan wajah yang beda dan seperti membenciku. Kuturuti keinginanmu, tapi ada perasaan yang tak enak di hatiku.
Ternyata apa yang aku berikan dia balas dengan pengkhianatan. teman-teman kerjaku mengatakan hal bahwa dia jalan dengan wanita lain dan berfoto mesra. Aku sangat terkejut dan lemas saat itu padahal situasinya aku berada di tempat aku bekerja dan ternyata wanita itu pun bekerja di tempat yang sama, tempat aku bekerja. Sungguh aku benar-benar terpukul dan air mata pun mengalir tiada henti-hentinya membanjiri pipiku ini. Lalu aku meminta pulang karena aku sangat kecewa rasanya aku ingin mati, sepanjang perjalanan menuju rumah air mataku pun mengalir. Dia sempat melihat saat aku menangis tapi dia hanya terkejut dan membiarkan aku pergi. Tanpa bersalah dan minta maaf yang tulus dia tak menyatakan kepadaku. Disitulah cintaku berakhir karena aku gak butuh penjelasan karena dia sudah berbohong dia akan selalu bohongin aku. kini aku kembali pada pasangan aku dan dia pun melanjutkan hubungannya bersama wanita itu.
Itulah akhir kisah cinta aku dan dia Cinta yang aneh tapi pernah membuat kita bahagia.

Senin, 06 Februari 2017

PENERIMAAN SISWA BARU SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL SUKABUMI GELOMBANG 2

📢📢📢
Informasi Pendaftaran Siswa Baru SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL Sukabumi.
☑ Taaruf test gelombong ke - 2, meliputi :
🔆 Psikotest
🔆 Pemetaan skill siswa
🔆 Interview calon siswa dan walisiswa
Ahad, 30 April 2017
🏡 Kampus Khalifah boarding school, Selakopi Rt. 1 / Rw. 11 Cijengkol, Caringin Sukabumi.
💻 Ketentuan Umum :
1. Test bukan syarat diterima atau tidaknya.
2. Kuota hanya 40 Siswa.
3. Gelombang selanjutnya akan ditutup apabila kuota gelombang ke - 2 terpenuhi.
4. Membayar biaya registrasi dan investasi awal.
🚦Ketentuan Pembayaran Administrasi :
1. Pembayaran investasi awal untuk kubutuhan utama siswa min. Rp. 5.000.000,- (max 30 April 2017)
2. Sisanya investasi awal bisa di angsur hingga Akhir Desember 2017.
⚡dDAFTAR SEGERA KUOTA TERBATAS
 info lebih lanjut
Mariyanto, S.Pd.I (0856 5958 0150)
Ai Nuraini (0857 2002 4815)

NB ;
GELOMBANG 3 (Dengan Test Seleksi) dan DI TUTUP JIKA KUOTA TERPENUHI (UPDATE TERUS KUOTA CALON SISWA DI CONTAK PERSON YANG TERSEDIA)

PENDAFTARAN CALON PESERTA DIDIK BARU TAHUN AJARAN 2017-2018 SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL SUKABUMI

JADWAL PELAKSANAAN:
1.      Gelombang  1 : 01 November 2016 – 04 Februari 2017
Daftar Ulang dan Mapping test : 05 Februari 2017 (Telah Dilaksanakan)
2.      Gelombang 2 : 06 Februari 2017 – 29 April 2017 (Kuota Masih 20 siswa)
Daftar Ulang dan Mapping test : 30 April 2017 (Akan ditutup sewaktu waktu jika kuota terpenuhi)
3.      Gelombang 3 : 01 Mei 2017 - 15 Juli 2017(*) (Dengan Test Seleksi)
Daftar Ulang dan Mapping test : 17 Juli 2017
(*) Pendaftaran ditutup sewaktu-waktu jika kuota rombongan belajar sudah terpenuhi.
KUOTA KELAS :
SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL pada tahun ajaran 2017-2018 akan menerima calon peserta didik sebanyak 2 rombongan belajar. Masing-masing rombongan belajar terdiri dari 20 peserta didik. 
DAFTAR ULANG DAN MAPPING TEST :
Mapping test HANYA untuk pemetaan kemampuan siswa, BUKAN Test Masuk (tidak berpengaruh kepada kelulusan). Akan dilaksanakan bersamaan dengan agenda wawancara orang tua/wali dan melengkapi persyaratan berupa :
1.      Foto Copy Akte Kelahiran
2.      Foto Copy KK
3.      Surat Keretangan Kelakuan Baik (SKKB) dari Sekolah Asal
4.      Foto Copy Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
5.      Foto copy Raport 4 semester terakhir masing-masing 1 (satu) lembar.
6.      Foto hitam putih 2x3, 3x4 dan 4x6 masing-masing 4 lembar.
7.      Melengkapi administrasi
TEMPAT PELAKSANAAN TEST  DAN WAWANCARA
KAMPUS SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL SUKABUMI
Cisande Hilir, Caringin, Sukabumi.
CONTAC PERSON :
1.      Ustadz Mariyanto, S.Pd.I                   : 0856 5958 0150
2.      Ustadz M. Irfan, S.Kom                     : 0858 6489 4207
3.      Ustadz Hendar Ali, Lc                       : 0823 0710 6108
4.      Ustadzah Ai Nuraini, S.Pi                  : 0857 2319 9029
KUOTA KELAS :
SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL pada tahun ajaran 2017-2018 akan menerima calon peserta didik sebanyak 4 rombongan belajar. Masing-masing rombongan belajar terdiri dari 20 peserta didik.
DAFTAR ULANG DAN MAPPING TEST :
Mapping test HANYA untuk pemetaan kemampuan siswa, BUKAN Test Masuk. Akan dilaksanakan bersamaan dengan agenda wawancara orang tua/wali dan melengkapi persyaratan berupa :
1.      Foto Copy Akte Kelahiran
2.      Foto Copy KK
3.      Surat Keretangan Kelakuan Baik (SKKB) dari Sekolah Asal
4.      Foto Copy Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
5.      Foto copy Raport 4 semester terakhir masing-masing 1 (satu) lembar.
6.      Foto hitam putih 2x3, 3x4 dan 4x6 masing-masing 4 lembar.
7.      Melengkapi administrasi
TEMPAT PELAKSANAAN TEST  DAN WAWANCARA
KAMPUS SMP KHALIFAH BOARDING SCHOOL SUKABUMI
Cisande Hilir, Caringin, Sukabumi.
CONTAC PERSON :
1.      Ustadz Mariyanto, S.Pd.I                   : 0856 5958 0150
2.      Ustadz M. Irfan, S.Kom                     : 0858 6489 4207
3.      Ustadz Hendar Ali, Lc                       : 0823 0710 6108 
           Ustadzah Ai Nuraini, S.Pi                  : 0857 2319 9029

Cerpen Pribadiku

Mimpi Indah dan Mimpi Burukku

Judul Cerpen Mimpi Indah dan Mimpi Burukku
Cerpen Karangan: Rassya Alghifari
Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Motivasi
Lolos moderasi pada: 7 February 2017
“Sandi… Sandi… Sandi… Sandi” Sorak sorai teriakan para penonton sembari jatuhnya air mataku yang mengalir ke permukaan lapangan hijau dikelilingi ratusan penonton mulai dari para orang tua, agen, pencari talenta (talent scouts), sampai pelatih tim nasional Indonesia U-19 datang untuk menyaksikan laga final ajang sepak bola U-18 terbesar di tanah air Indonesia.
“Kita berhasil Is” kataku sambil menangis tersedak-sedak setelah memenangkan turnamen sepak bola nasional U-18 untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut.
Perasaanku bagaikan sebuah burung yang terbang mengelilingi dunia dan disaat itu pun perayaan dimulai. Lagu-lagu kemenangan dikumandangkan dan kebahagiaan para tiap pemain dapat jelas terlihat dari wajah-wajah yang dipenuhi dengan sinar senyuman dan tawa serta tangis haru yang pecah akan peraihan yang diperoleh dalam dua tahun terakhir. Disaat perayaan berlangsung, mataku tertuju kepada kerumunan yang terletak di bagian tribun dimana orangtuaku tadi terlihat.
“Eh… eh! Liat tuh di situ banyak banget orang ngumpul!” saut Bara, salah satu teman setimku.
Di sana terlihat ayahku yang sedang berbicara dengan sejumlah orang.
“Itu bukannya Pak Tjong ya? Pelatih timnas U-19?” tanya seorang teman satu timku, Radhi.
Ya, terlihat adanya sejumlah wartawan dan pelatih sepak bola profesional yang berbincang-bincang dengan ayahku. Seluruh hal ini sungguh terasa seperti sebuah mimpi, tak dalam seribu tahun aku pernah membayangkan akan berada dalam posisi ini. Perayaan diakhiri dengan lantunan doa yang dipimpin oleh pelatih yang telah membimbing serta mengiringiku dan rekan-rekan setimku selama 4 tahun terakhir melewati berbagai rintangan yang membuahi hasil akhir manis di dua tahun terakhir dengan meraih berbagai kemenangan di turnamen dalam negeri.
Selesai perayaan, aku dan rekan-rekanku saling berpamitan secara satu persatu dengan menahan rasa sedih yang mendalam, mengakhiri kebersamaan selama 4 tahun terakhir. Satu demi satu pemain meninggalkan lapangan dengan melambaikan tangan tanda perpisahan dengan tatapan wajah penuh dengan kesedihan yang tak dapat terungkapkan. Aku merupakan pemain terakhir yang berada di lapangan. Pelatihku memberikan sepatah pesan kepadaku untuk terus mencoba menggapai mimpiku dan mendengarkan kata hati yang membisikiku.
Aku berada dalam situasi yang sangat membingungkan dimana aku harus memilih jalan yang terbaik bagi diriku dikedepannya. Ayahku selalu menekankan kepada diriku untuk mengikuti karirku sebagai seorang pemain sepak bola profesional sedangkan ibuku mengarah kepada arah yang berlawanan. Ia menginginkanku untuk melanjutkan pendidikan ke universitas besar di Indonesia dalam bidang engineering. Mereka selalu bertengkar akan hal ini. Akulah anak satu-satunya yang mereka miliki dan aku mengerti bahwa mereka hanya ingin aku untuk menjadi yang terbaik. Ayahku dahulu seorang pemain sepak bola profesional yang karirnya berakhir setelah cedera parah yang menimpanya. Itulah salah satu alasan mengapa ibuku menantang keras keinginan ayahku untuk menjadikanku sebagai seorang pemain sepak bola profesional.
Di perjalanan pulang, ayahku terlihat penuh dengan semangat akan kemenangan yang diraih. Diawal perjalanan, suasana dalam mobil sangatlah hening. Tetapi setelah setengah perjalanan, ia berkata, “Nak, tadi ayah mendapatkan banyak tawaran untukmu.”
“Beberapa tim profesional ingin memberikanmu kontrak, termasuk timnas U-19.” Lanjut ayah Sandi.
“Salah satunya dari segunda division di Spanyol, bagaimana menurutmu?” tanya ayahku sambil tersenyum.
Hatiku bergetar dengan sangat cepat setelah mendengar tawaran tersebut, aku menjawab, “Belum tau yah, aku masih harus memikirkan pendidikanku, ujian sudah dekat.”
Setelah aku menjawab, suasana kembali hening dan terlihat bahwa ia kecewa dengan jawabanku tadi.
Aku selalu giat belajar untuk terus mengasah pengetahuanku. Selain ayahku, aku juga memiliki tekad untuk membanggakan ibuku, terutama di bidang pendidikan. Ujian akhir semakin mendekat sehingga aku belajar lebih giat lagi dari sebelum-sebelumnya. Setelah ujian berakhir, nilai dari ujian tersebut diumumkan lewat sebuah surat sebulan kemudian. Aku membuka surat tersebut dengan rasa takut yang mengerumuni ubun-ubunku. Kubuka surat tersebut secara pelan-pelan dan sinarlah senyuman tanda rasa bahagiaku setelah melihat nilai sempurna yang kuraih di ujian akhir tersebut. Sesampainya aku di rumah, ibuku terpecah tangis haru yang tak terhenti-henti mengalir setelah melihat hasil nilaiku di ujian akhir, ayahku pun terlihat menahan rasa harunya.
Telepon demi telepon terus datang seperti air terjun yang tak ada henti-hentinya. Aku dibanjiri dengan tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang terbaik dari seluruh penjuru dunia. Di situasi ini, aku merasa sangat amat kebingungan, bahkan dua kali lipat dari sebelumnya. Tetapi disaat yang sama, aku juga merasa sangat beruntung karena aku hanya harus memilih tempat yang terbaik bagi masa depanku sementara orang-orang lain harus pergi kesana-kemari untuk mencarinya dan mempertaruhkan keberuntungannya untuk masuk ke tempat yang diinginkan.
Ayahku masih pegang teguh keinginannya untuk menjadikanku seorang pemain sepak bola profesional dan ibuku juga tidak merubah pikirannya. Dengan sangat amat berat, aku akhirnya memutuskan untuk mengikuti kata hatiku, yaitu untuk meneruskan karirku sebagai seorang pemain sepak bola profesional di negeri ratu Elizabeth, Inggris. Ibuku terlihat sangat kecewa dengan keputusanku tersebut, bukan hanya karena pilihanku ke sepak bola tetapi juga karena keputusanku untuk meninggalkan negara tercinta, tanah air Indonesia.
“Bu, aku berjanji akan berkunjung kemari sesering-seringnya.”, kataku, mencoba menenangkan ibuku.
Ibuku hanya dapat terpaku diam dengan air matanya yang terus mengalir tak henti-henti. Aku berpamit-pamitan dengan seluruh keluargaku dan memasuki pintu masuk bandara sembari menahan rasa sedih yang mendalam. Inilah pertama kalinya aku akan meninggalkan keluargaku dalam seumur hidup. Aku akan bermain di tim liga divisi dua Inggris, Derby County yang terletak di Derby, Derbyshire, Inggris.
Perjalanan yang ditempuh memakan waktu selama sekitar 16 jam menuju London. Sesampainya di sana, aku disambut oleh salah satu staf tim Derby County yang secara langsung mengantarku ke Derby. Suasana yang kurasakan sangatlah luar biasa nikmatnya disaat ku keluar dari pintu masuk bandara dilengkapi dengan lingkungan yang terlihat bersih nan indah. Sepanjang perjalanan menuju Derby, mataku terpana oleh keindahan dan keunikan kota London yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.
Sesampainya di Derby, aku langsung diantarkan ke apartemen yang disediakan tim, dimana aku akan tempati untuk sementara. Aku langsung jatuh terbaring di tempat tidur karena perjalanan panjang yang melelahkan. Di keesokan harinya, aku langsung menjalani sesi latihan pertama. Di awal latihan, para pemain terlihat meremehkanku. Tetapi diakhir latihan, mereka terlihat cukup terkejut dengan kemampuanku.
“Wow, you’re really good mate! Where’d you come from? (Wow, anda hebat sekali, dari mana asalmu?), saut salah satu teman satu timku.
“Thanks, I’m from Indonesia sir. (terima kasih, saya dari Indonesia pak.)” Jawabku.
Hari demi hari berlalu, pertandingan demi pertandingan berjalan, gol demi gol kucetak. Mulai banyak orang yang mengenaliku, aku berkali-kali dinobatkan sebagai pemain terbaik liga di dua bulan terakhir. Aku juga sudah menabung uang yang kugunakan untuk membeli rumah dan mobil. Aku bekomunikasi bersama keluargaku paling tidak seminggu sekali lewat telepon. Hidupku terasa seperti angin yang berhembus, berjalan begitu saja dengan cepat.
Di keesokan hari, aku dan timku akan kembali melakoni sebuah pertandingan, tetapi pertandingan ini bukan hanya sekedar laga biasa, kami akan berhadapan melawan tim rival kami, Nottingham Forest. Di pertandingan tersebut, aku merasa gugup untuk bermain di depan ribuan pendukung lawan yang mengolok-olok kami dari tribun. Aku mencoba untuk menghiraukannya tetapi rasa gugupku tak dapat hilang dengan adanya ribuan pasang mata yang melihat setiap gerak-geriku. Disaat sebelum pertandingan, aku mulai merasakan rasa sakit di bagian lututku. Hal ini mengingatkanku kepada kejadian yang menimpa ayahku. Akan tetapi, aku tetap bersi keras untuk menjalani laga besar ini.
Selama babak pertama, para pemain lawan bermain dengan sangat keras dan agresif, aku terus menerus dijegal oleh para pemain lawan tetapi aku terus berusaha untuk tetap bangkit. Babak pertama diakhiri dengan skor imbang 0-0. Lututku terasa semakin parah, akan tetapi aku terus memaksakan diriku untuk melanjuti pertandingan.
Di awal babak kedua, seorang pemain lawan menendang lututku dengan sangat keras hingga aku jatuh terbaring ke permukaan lapangan hijau. Disaat itu pun mataku terbuka, tubuhku dipenuhi dengan keringat dingin. Aku terbangun dari tidurku dengan rasa cemas tercampur rasa lega karena itu semua hanyalah sebuah mimpi. Semenjak saat itu pun aku terhantui oleh mimpi tersebut. Aku tak ingin mengalami bencana yang ayahku alami. Aku merasa cemas karena hari inilah pertandingan kami melawan Nottingham Forest.
Sesampainya di stadium, aku merasa baik-baik saja. Saat kumasuki lapangan, mulai kembali mimpi itu di kepalaku dengan adanya ribuan penonton lawan yang siap menyaksikan laga besar ini.
Babak pertama pun dimulai dan semuanya berjalan dengan baik-baik saja. Aku berhasil mencetak satu gol yang membawa tim kami unggul di akhir babak awal. Kepercayaan diriku mulai kembali dengan rasa sehat yang kurasakan di bagian lututku. Di awal babak kedua, aku kembali mencetak gol untuk membawa tim kami unggul dua gol. Di penghujung babak kedua secara tiba-tiba, seorang pemain lawan bertabrakan denganku disaatku membawa bola dan terjatuhlah badanku tersungkur ke tanah. Aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di bagian belakang tulangku. Disaat itu juga kuketahui ini adalah cedera yang parah.
Setelah dokter memeriksaku, aku didiagnosa dengan patah tulang belakang dan harus menjalani pemulihan selama 6 bulan kedepan. Hatiku terpecah belah dengan pernyataan dokter tersebut tetapi aku hanya dapat bersabar. Aku memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk sementara selama pemulihan berlangsung.
Sesampainyaku kembali ke Indonesia, ratusan orang menyambut kedatanganku dengan senyuman yang menghatkan hatiku. Akan tetapi mataku hanya dapat tertuju kepada keluargaku yang terlihat emosional melihatku setelah 5 bulan tak bertemu. Tanpa menunggu lama-lama, kuhampiri keluargaku dan memeluknya satu persatu dengan aliran mata yang tertetes dari mataku. Akan tetapi aku tak dapat melihat kehadiran sosok ibuku disana.
“Mana ibu yah?” tanyaku
“Ayah tak tahu cara menjelaskannya kepadamu nak, tetapi… i…i..bumu sudah tiada nak.” Jawab ayahku secara ragu
Tak ada satupun kata yang dapat kukatakan disaat itu. Aku tak dapat menahan isak tangis yang secara sendirinya keluar dari diriku.
Kami langsung menuju ke makam ibuku tercinta untuk melayatnya. Aku merasa sangat menyesal karena tak dapat melihat ibuku di akhir-akhir kehidupannya.
Aku memikirkan untuk memutus kontrakku dengan Derby County dan masuk ke dalam suatu perguruan tinggi di Indonesia untuk membanggakan ibuku yang berada di atas. Di saat itu juga ayahku memberikan sepotong kertas yang dituliskan ibuku. Kertas itu berisikan keinginan ibuku untuk melihatku menjadi seseorang yang dapat membanggakan negara dengan profesi apapun itu, ia menyuruhku untuk mengikuti apapun yang hatiku katakan.
Setelah membaca surat itu, aku memutuskan untuk melanjutkan karirku sebagai seorang pemain sepak bola profesional. 6 bulan kemudian, aku dapat kembali berkiprah di lapangan dan menjadi pemain terbaik di tahun berikutnya.

Minggu, 05 Februari 2017

Persahabatan Di Pondok Pesantren



       PERSAHABATAN DI PONDOK PESANTREN
Sekarang gua kelas sembilan, dikit-dikit ada ujian, baru selesai satu tumbuh seribu. Oh iya gua lupa nama gua Ghifa, anak paling gaul di sekolah. Tapi gara-gara masuk ponpes di sukabumi Hp gua disita sama orangtua gua, . Untung aja laptop gua nggak, jadi gua masih bisa facebookan sama temen-temen gua. Uh… nyebelin banget..!!. gua cuma disuruh belajar dan belajar atau disuruh dengerin ceramah yang paling gua benci!!. Apalagi masa akan Maulid Nabi SAW kayak gini kayak setiap jam pasti ada.

gua punya sahabat gaul juga di sekolah, kami selalu bersama. Mereka itu adalah Dzikri,Ibnu dan Rifky. Hari ini gua datang ke sekolah dengan muka muram. Melihat tersebut sahabat gua penasaran dan kemudian mereka menghampiriku. “Eh, Ghif.. kenapa lu? Kok kayaknya gak semangat banget hari ini..?” tanya Ibnu. “Iya nih… jadinya kan gak seru..!” sambung Rifky. “Ya… lagi gak mood aja!” jawab gua. Dzikri berkata “Pasti lu ada masalah ya kan Ghif..? jangan bohong deh… udah terlihat dari wajah-wajah lu tau…!”. “Iya… memang gua ada masalah.. laptop gua disita,gara-gara ketahuan nonton film, trus gua di hukum suruh bersihin kloset dan cuci piring punya ibu dapur.. pokoknya nyebelin banget..!” jawab gua. “Udah tenang saja nanti kita kabur refreshing ke warnet ok! Biar gak sedih lagi…” jelas Ibnu. “Kan kita  sama ustadz  gak boleh keluar..!” jawab gua. “Ih  gak seru nih…!” Sahut Ibnu, “banget!, yuk masuk kelas…!” seru Rifky.

Pelajaran pun dimulai sekarang waktunya adalah fisika, pada saat itu juga guru fisika kami sifatnya lumayan garang. Kami satu kelas diadakan ulangan mendadak. Para murid semua protes karena belum sempat belajar. Tapi tetap saja ulangan dilaksanakan juga, soal mulai dibagikan oleh  guru kami. Sahabat-sahabat gua bingung gak tau apa yang harus dijawab. “sst… sst.. Ghifa.. no. 1, 4, 7, 8, 9, 11, 15 apa?” tanya Dzikri. gua menoleh dan menjawab “gua tak tahu..!”. “Uhh… soalnya sulit semua kita nyontek yuk..!” seru Rifky. “Ok!” kata Ibnu. Mereka pelan membuka buku tapi gua tidak, karena gua takut nanti ketauhan dan dihukum bersih-bersih lagi. Untung saja gua tadi malam belajar.

Tiba-tiba terdengar suara keras seperti petir keluar dari tangan pukulan bu guru di mejanya. Semuanya kaget dan diam seketika tanpa gerak sedikit pun. “Ibnu,Rifky,Dzikri! maju ke depan!! sambil lembar jawabanyanya dibawa ke depan!!!” bu guru berteriak sambil meluapkan amarahnya. Tanpa kata mereka maju ke depan. Kemudian “Berikan lembar jawabannya!” kata bu guru, mereka memberikan lembaran jawaban tersebut. Dengan wajah marah bu guru menyobek hingga berkeping keping kertas tersebut. “yah.. yah.. bu jangan dong bu..!, apa salah kami bu..?” Tanya Dzikri . “Iya bu apa salah kami bu..?” tanya Rifky dan Ibnu serempak. “Masih banyak tanya lagi! kalian tadi nyontek, apa pernah ibu nyuruh kalian nyontek pada saat ulangan!?” Tanya buguru. “Tidaaak….” mereka menjawab dengan pelan dan serempak. “Kalian saya hukum berdiri di depan kelas sampai ujian selesai!”, jelas bu guru.

Akhirnya mereka harus menerima hukuman tersebut. Semua mulai mengumpulkan lembar jawaban ke meja guru. “Sekarang kalian boleh kembali duduk!!!” suruh buguru pada sahabat-sahabat gua. “akhirnya… kita bebas!!!” mereka berkata serempak. Tiba-tiba ibu guru berkata “Anak–anak jawaban kalian sudah saya nilai dan nilai tertinggi dicapai oleh… Ghifa..!!!” gua kaget seakan tidak percaya. “hah!! Apa benar bu saya dapat nilai tertinggi?” tanya gua. “benar Ghifa kalau tidak percaya lihat lah kemari” jelas bu guru. “Waaah… apa saya mimpi!” kata gua dengan rasa senang dan rasa tidak percaya.

Tapi kesenangan gua berhenti begitu saja, ketika waktu istirahat tiba, sahabat-sahabat gua marah kepada gua. “Ghif! Katanya lu tadi, gua tanya tidak tahu, kenapa lu malah dapat nilai tertinggi”. Tanya Ibnu dengan meluapkan amarahnya. “Iya! Malah kami jadi dihukum, itu karena lu”, sambung Rifky. “Tadi memang gua nggak tahu… cuma asal menjawab saja kok…!” jawab gua. “Alaaah… elu pasti bohong sama kita!!” kata Dzikri. “Beneran kok gua gak bohong…” jelas gua. “udah deh!! pokoknya kita End…!!” kata Ibnu cetus kepada gua. “Ingat itu..!!!”, sambung Dzikri.’BROTHER LUPA DIRI LU!!!’sambung Rifky gua benar-benar menyesal dan hati gua sedih banget.rasanya kaya ditinggalin bagian hidup sendiri.

Sampai waktu pulang, gua berjalan ke asrama dengan muka benar-benar sedih dan muram.orang-orang sekitar menanyakan masalah tentang sikap gua yang misterius itu.api gua tidak pernah menghiraukannya.gua lihat bagian keamanan ponpes sudah siap-siap menghitung untuk pergi ke masjid.
Setelah sampainya di masjid, untuk menunaikan shalat ashar dan al-matsurat berjama’ah,gua melihat banyak sekali kotoran di dekat kloset , ketika gua mulai membersihkan kloset datanglah Dzikri dan Ibnu sambil membawa se-kantong plastik tanah merah,dan genggaman tangan berisi batu kerikil dan pasir.kemudian mereka menjatuhi kedua kotoran tersebut dengan cara sengaja di depan gua dan kloset.lalu mereka berdua tertawa ria setelah menjatuhkan  kotoran tersebut dan kemudian berlari menuju Rifky.
Tak lama kemudian, suara iqamah terdengar,mereka bertiga {Rifky,Dzkiri,Dan Ibnu}yang sedang menertawakan dan menghina gua, langsung pergi ke dalam masjid.
Tapi gua,gua cuman bisa bersedih melihat perbuatan yang dilakuin sahabat-sahabat gua di depan gua dan kloset yang malang.setelah itu,gua langsung bergegas membersihkan kloset yang sudah berisi banyak kotoran,tanah dan batu krikil sambil merenungkan jalan yang membuat sahabat-sahabat gua pergi jauh dari hidup gua.
Setelah beberapa jam kemudian,semua kegiatan selesai gua lakuin seperti shalat ashar,al-matsurat,pembagian mufradat,mandi,olahraga dll.

Setelah semua selesai,gua langsung bergegas menuju masjid,tapi,semua terasa berbeda,tidak seperti biasanya,biasanya gua jalan bareng sahabat-sahabat gua,tapi sekarang gua bagaikan sampah yang di buang sembarangan,tidak bersama teman-temanya di tempat sampah.
Sesampainya gua di masjid gua langsung baca qur’an dan menghafal buat nanti di setorin waktu tahfidz.setelah selesainya waku tahfidz semua santri dan santriawati langsung melaksanakan shalat isya berjama’ah dan setelahnya langsung melaksanakan ta’adud (membaca hafalan berulang kali,untuk memudahkan manghafal hafalan yang akan di setorkan di hari esok).setelah selesai melaksanakan kegiatan tahfidz semua santri dan santriawati langsung melaksanakan belajar malam.
Seperti biasanya,selalu di umumkan lewat speaker kantor yang bunyinya menandingi 100000000 anak laki-laki sedang berteriak.pengumuman tersebut berisi tentang suatu kumpulan atau bisa disebut GENG yang bernama GCF(gatal-gatal community forever).geng itu terdiri dari anak-anak yang mengalami penyakit berasal dari hidup yang tidak sehat dan binatang kecil di dalam ranjang yang bernama TUNGAU GANAZZ.GFC beranggotakan 45 orang yang mengalami penyakit gatal-gatal atau bisa di sebut scabies.
Pada saat itu,semua sahabat gua kena penyakit scabies.lalu mereka semua menjerit berteriak ”kami butuh obat!!!!!”dalam lubuk hati gua yang paling dalam sebenarnya gua tau cara menyembuhkannya dengan cepat,akan tetapi,mereka pasti masih membenci gua,dan gua juga males ngasih ke mereka.
Tidak ada cara lain,akhirnya gua dengan berlapang dada,ikhlas,dan berbudiman gua mendatangi mereka semua yang sedang duduk di depan kantor,dengan leher gua yang penuh dengan air kringat es.
“woi,ada bocah sombong tuh”sahut Rifky,”iya yah,mau kemana lu!!!”sambung Ibnu.mendengar perkataan mereka,perasaan gua langsung gak enak,fikiran gua udah langsung buruk,firasat gua mereka bakalan berubah jadi naga,terus bawa tongkat ajaib dan menyihir gua menjadi kerdil atau bisa disebut planet pluto yang hina.hmmm..firasat yang amat buruk.
“gua punya obat buat lu semua”balas gua , “obat apa?obat mabuk??” sahut Dzikri yang sedang mencakar-cakar badannya yang penuh dengan kutil menjijikan. “hahahahahahah” sambung  Rifky dan Ibnu dengan suara dingin.”obat gatal lah bego!!!!mau lu semua tu apa sih??gua udah berusaha baik ke lu semua!!tapi lu gak pernah ngertiin gua!!”kata gua.setelah gua berkata seperti itu suasana langsung hening sejenak,lalu munculah dirijen upacara bendera dan langsung berkata”mengheningkan cipta mulai”.
Setelah hening lewat berhembus,Rifky pun berkata”kita semua gak mau apa-apa dari lu,lagi pula lu udah baik apa sama kita?” “jadi,gua punya obat gatal buat lu semua,tapi dengan satu syarat,kalo lu semua bisa sembuh sama obat gua,kita semua harus balikan kaya dulu,gua gak kuat kalo kita semua pisah kayak gini terus!!”balas gua.”oke gua terima syarat lu,tapi apa dulu obat nya??”sahut Rifky.